Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Taman Budaya BCB yang Tetap Terpelihara

Bandung, nyata memiliki banyak asset wisata herritage alias Bangunan Cagar Budaya (BCB). Umumnya, wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung khususnya para pelajar ingin mengetahui sejarahnya. Sebab, saat membangunnya tidak sekaligus dan ternyata masing-masing memiliki sejarahnya.

Taman Budaya yang kini berada di bawah pengelolaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, salah satu asset wisata yang memiliki fungsi melestarikan dan mengembangkan seni budaya Jawa Barat.

Saat jaman normal, di area Taman Budaya memang ada tempat istirahat yang dikenal dengan Tee Huis alias rumah kopi. Yang berkunjung ke sana, umumnya orang-orang keturunan Walanda dan orang Ambon. Di sana selain sekedar minum-minum teh panas, juga berdansa. Udara yang dingin dihangati teh panas sambil berdansa, tentu saja menambah suasana indah.

Di sebelah barat-selatan, beberapa tahun kemudian dibangun tempat pertunjukan seni budaya Jawa Barat yang waktu itu berada dalam pengelolaan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Barat. Usianya hingga saat ini sekitar 60 tahun.

Perkembangan pesat terjadi saat berada dalam pengelolaan Disparbud Jawa Barat. Taman Budaya benar-benar difungsikan. Bukan saja sebagai arena pertunjukan terbuka berbagai seni budaya yang ada di Jawa Barat, juga terbuka untuk masyarakat yang ingin memelihara seni budayanya.
DR. Hj. Ike Dewi Sartika yang memimpin Balai Pengelolaan Taman Budaya sangat berharap masyarakat mengambil kesempatan untuk mempertunjukkan seni budayanya karena memang fungsinya memelihara dan mengembangkan seni budaya.

“Alhamdulillah, katanya, selama ini program pertunjukan seni budaya Jawa Barat setiap tahunnya selalu euyeub dengan aneka pertunjukan seni budaya, termasuk juga seminar dan festival seni budaya Nusantara”. Setiap tahun Taman Budaya selalu memiliki program pengembangan, pertunjukan dan pemeliharaan seni budaya Jawa Barat. Malah yang nyaris tilem juga digali lagi dan kini berkembang kembali. Karena itu sebulan dua kali pertunjukan seni budaya berbagai Kabupaten dan Kota di Jawa Barat selalu muncul. Penonton pun bukan hanya warga sekitar, Kota Bandung saja melainkan juga sering datang wisatawan-wisatawan mancanagara.

Akhir tahun 2009, Taman Budaya malah dipercaya sebagai penyelenggara pertemuan raja-raja se Nusantara dan Asean. Mereka datang dengan berbagai atribut seni budaya dan menyelenggarakan pertemuan persahabatan sehingga muncullah ikrar bersama yang dituangkan dalam kain putih berukuran 1.80 x 10 meter. Semua peserta pertemuan para raja itu membubuhkan tanda tangannya sebagai tanda terjadinya kesepakatan.

Mereka juga berharap pertemuan berikutnya tetap diadakan di Taman Budaya Bandung. Mengapa? Karena amat terkesan dengan kesejukan Kota Bandung dan keramah-tamahan warganya. Atas usulan para peserta itu, DR. Hj. Ike belum dapat menentukannya. Ia mesti berunding dulu dengan pimpinannya dan perlu dibuat programnya.

Post a Comment for "Taman Budaya BCB yang Tetap Terpelihara"