Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Setiap Weekend, Kota Bandung Dipadati Wisatawan

Demikian besar magnit Kota Bandung. Biar selalu macet, para pelancong dari Jakarta atau Kota-kota lainnya, tidak jera memasuki Kota Bandung. Apalagi jika waktu weekend atau long weekend seperti pada awal Mei 2011. Kembali Kota Bandung begitu macet. Bukan di Kota saja terjadi kemacetan, di kawasan Nagreg pun demikian panjang kemacetan itu. Malah, ada sekitar dua jam, lalulintas tidak bergerak.

Kota Bandung juga selalu dilanda kemacetan, terutama saat weekend. Jerakah mereka datang ke Kota Bandung? Jawabannya: Tidak. Mereka selalu kembali ke Kota Bandung. Padahal sekedar untuk rileks atau menikmati kuliner khas. Beruntung warga kota dengan berbagai aktivitasnya, Kota Bandung selalu menjadi tujuan wisata.

Lalulintas memang menjadi macet. Namun, di balik semua itu banyak keuntungannya. Hunian hotel dan penginapan biasanya fullybook. Rumah makan/restoran banyak dikunjungi untuk sekedar rileks sambil makan. Rasa olahan yang beraneka macam, tetap menjadi incaran setiap lidah. Demikian halnya factory outlet (FO) menjadi incaran pula bagi pengejar oleh-oleh untuk cenderamata.

Yang kecipratan rejeki pun bukan hanya pengusaha, jajanan pasar pun laku keras. Demikian pula dengan penganggur tak kentara semacam tukang parkir tak berlisensi dapat meraih uang jasa hingga keluarga di rumah mendapat nafkah. Besar kecilnya rejeki banyak tergantung pada tamu yang datang dan memarkir kendaraannya.

Besarnya magnit Kota Bandung memberi barokah kepada warganya. Itulah sebabnya, orang-orang tua sejak dulu memerintahkan khususnya kepada anaknya mencari rejeki di Kota Bandung. Di kota yang kian padat ini demikian banyak ladang nafkah yang bisa diperoleh. Bagi yang memiliki modal dan berilmu usaha, mendirikan hotel /penginapan, restoran/rumah makan atau seni kriya. Bagi yang tanpa modal uang dan berijazah SD, ladangnya di lahan parkir.

Setiap weekend tidak kurang dari 3000 kendaraan masuk Kota Bandung. Saat long weekend saja meningkat menjadi 4.500 kendaraan yang masuk ke Kota bandung. Itu baru perkiraan Kepolisian saja, belum jika menggunakan alat teknologi. Akurasinya lebih terjamin. Dapat diperkirakan jika sebuah kendaraan pribadi semacam sedan atau mobil penumpang berisi 5 orang saja kali 3000 kendaraan atau 4.500 kendaraan. Antara 15.000 orang atau 22.500 orang menyesaki Kota Bandung.
Dapat diperhitungkan pula berapa belanja setiap wisatawan. Jika satu keluarga wisatawan belanja Rp. 3 juta untuk akomodasi, jajan makan di restoran/rumah makan, oleh-oleh. Jika dihitung setengahnya saja dari pengunjung ke Bandung atau antara 7.500-11.000 KK, itu artinya uang masuk ke Kota Bandung sekitar Rp. 22,5 miliar atau Rp. 33 miliar dalam dua hari atau lima hari.

Karena itu, untuk kepariwisataan, magnit Kota Bandung mungkin saja bisa ditambah. Dengan apa? Banyak alasan untuk meningkatkan daya magnit Kota Bandung. Satu di antaranya penambahan jumlah kamar hunian hotel/penginapan. Kuliner juga mesti lebih menarik dan merangsang daya tarik. Hal lainnya dengan menambah what to do atau what to see. Untuk hal itu setiap weekend pengusaha hotel atau restoran menyajikan atraksi seni budaya.

Dengan penambahan what to do dan what to see, seni budaya juga akan terangkat. Bahkan penggiatnya juga mendapat rejeki yang rutin. Tidak seperti kondisi saat ini. Kontinuitas penyajiannya tidak ada. Hanya sekali-kali saja. Itu pun hanya saat ada proyek besar saja. Dengan pertunjukan yang kontinyu, pengusaha pun berperan memelihara kelestarian seni budaya.

Tidak banyak memang pengusaha yang mampu memelihara kelestarian seni budaya sehingga para penggiat seninya mendapatkan penghasilan. Tetapi dengan sedikit juga sudah merupakan apresiasi para pengusaha bahwa mereka pun peduli dengan seni budaya Jawa Barat (baca: Sunda).

Sebab, di Jawa Barat sendiri banyak seni budaya yang kehidupannya kembang-kempis. Bahkan mati enggan, hidup pun tak mau. Siapa lagi yang akan mengangkat mereka, selain orang Sunda sendiri. Paling tidak, mereka yang berdomisili atau berusaha di Jawa Barat juga turut serta mengangkat seni budaya Sunda yang aneka ragam.

Post a Comment for "Setiap Weekend, Kota Bandung Dipadati Wisatawan"