Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Sentra Kain Cigondewah Bandung

Memang pikabetaheun Bandung mah. Untuk usaha apa saja, asal ulet dan tak pernah putus asa, pasti usaha berhasil. Pelopor usaha kegiatan, terkadang tidak memprediksi akan berkembang demikian pesat seperti Sentra Kain Cigondewah. Padahal, sebelumnya Cigondewah merupakan pusat pengembangan pencak silat, kemudian ada usaha karung-karung bekas dan kini menjadi sentra kain.
Orang-orang luar Kota Bandung, bahkan luar Jawa Barat sudah pada mengenal nama Cigondewah. Di sini sekarang ini menjadi pusat kain. Berbagai kain tersedia di sini. Mulai yang namanya kain untuk kasur, untuk baju atau untuk celana, untuk kelambu dan untuk keperluan-keperluan lain.

Calon pembeli sudah tahu ke arah mana mereka bisa sampai ke Cigondewah. Bisa dari arah Jl. Kopo mau pun dari arah Jl. Soekarno-Hatta. Cigondewah kini menjadi kota kecil yang banyak dikunjungi para calon pembeli. Malah, sebagaimana dikemukakan salah satu pemilik toko kain, Nurdin Nawi warga Bandung asal Aceh ini menjual berbagai jenis kain.

Setiap dua minggu sekali, tokonya ada yang memasok kain. Bahkan, jika dulu kain karena pabrik kelebihan ekspor, kini kain-kain pabrik itu banyak yang dipasok ke Cigondewah. Untuk tokonya, kebutuhan kain Rp. 35 juta per dua minggu. Kebutuhan itu juga untuk cabang yang di Aceh.
Bahkan, ia juga menerima kiriman kain dari Thailand. “Pemasokan ini bisa karena butuh juga bisa karena ada rasa kasihan, khususnya kepada kami sendiri di sini”, ujar Nurdin Nawi yang cabangnya di Aceh pun mulai berkembang.

Tentang asal-usul, Cigondewah menjadi sentra kain, dimulai dengan H. Kohir sebagai pelopor kemudian diikuti oleh warga Cigondewah lainnya. Perkembangan ini demikian cepat. Saat ada rintisan, itu sekitar awal 90-an. Sebab, sebelum menjadi sentra kain, Cigondewah merupakan sentra karung-karung bekas.

Ternyata, pembeli kain di sentra Cigondewah ini bukan hanya warga Bandung atau Jawa Barat saja melainkan juga ada orang-orang Malaysia atau Jepang yang kebetulan tinggal di Bali. Menurut Nurdin Nawi, orang-orang Malaysia berbelanja berbagai kain. Sedangkan orang Jepang berbelanja kain sarung batik. “Saya kira mereka ini berbelanja kain ke Cigondewah karena kabar dari mulut ke mulut”, ujarnya.
Malah bukan itu saja. Informasi dari media massa pun mungkin banyak yang terserap oleh orang-orang asing dan orang-orang Indonesia sendiri. Informasi dari media massa semacam radio, televisi atau surat kabar besar pengaruhnya terhadap perkembangan pasar atau ekonomi.

Post a Comment for "Sentra Kain Cigondewah Bandung"