Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Wisata Akhir Tahun ke Bandung

Teu karasa, tahun 2018 bakal wekasan (akhir). Kini menghadapi tahun baru 2019. Sebelum 2019 wekasan, kita merenung sejenak; apa yang telah dilaksanakan. Kegagalan atau keberhasilan. Kegagalan itu artinya pekerjaan yang tertunda. Keberhasilan, harus dipelihara. Barangkali lebih condong mesti lebih ditingkatkan lagi. Jangan berpuas diri.

Masih banyak garapan yang mesti diselesaikan tahun-tahun berikutnya. Tantangan masih menganga di depan kita. Salah melangkah, bisa-bisa terperosok. Itu berbahaya. Karena itu tingkatkan semangat dan etos kerja di seluruh lapisan, baik di aparat mau pun di masyarakat. Tidak ada alasan untuk berleha-leha. Demi Kota dan warga Bandung, khususnya.

Pada akhir tahun biasanya Kota Bandung banyak dijugjug oleh kaum pelancong, khususnya dari Jakarta walau banyak juga kaum pelancong dari kota-kota lainnya di luar Provinsi Jawa Barat. Malah wisatawan mancanegara juga sering menikmati suasana Kota Bandung pada akhir tahun. Para wisatawan mancanegara itu dengan semangat, berjalan kaki melihat-lihat suasana kota di akhir tahun. Mereka berbaur dengan warga Kota Bandung atau warga lainnya yang menyambut pergantian tahun.

Hampir di semua pelosok, terompet yang biasanya dijajakan di seputar Kota dan Luar Kota, bersahut-sahutan dibunyikan oleh masyarakat. Harga terompet yang dijajakan oleh para perajin dari Bekasi ini bervariasi. Tergantung besar-kecilnya terompet atau modelnya antara Rp.10.000 s.d. Rp. 30.000. Harga itu tidak banyak ditawar. Mereka hanya ingin memeriahkan suasana Kota Bandung pada pergantian tahun.

Jajanan pun banyak berjejer di sepanjang jalan yang dilalui masyarakat yang menuju pusat-pusat keramaian. Rumah-rumah makan atau restoran juga biasanya penuh sesak. Demikian halnya dengan akomodasi penuh (fully book).

Melihat situasi itu, sebenarnya Kota Bandung memiliki daya magnit yang luar biasa. Ekonomi kerakyatan pun terangkat. Pedagang cireng alias aci digoreng pun, misalnya; bisa laris habis. Uang pun mengalir deras ke koceknya. Apalagi, rumah-rumah makan, restoran-restoran yang menyajikan makanan khas dijejali penikmat cita rasa kuliner. Akomodasi, juga menjadi fully book. Bahkan, jauh sebelumnya sudah banyak yang memesan kamar untuk menikmati suasana Kota Bandung atau hiburan yang disajikan oleh setiap hotel.

Pedagang pakaian semacam distro yang menjajakan produknya hanya di pinggir jalan atau memiliki outlet sendiri, biasanya dikerubuti calon pembeli. Mereka ingin menikmati mode baru produk distro. Sebab, perubahan mode dengan aneka macam gaya terjadi hampir setiap hari.

Tetapi jangan lengah. Tantangan masih harus dihadapi. Keberhasilan harus dipelihara dan bahkan ditingkatkan. Kegagalan atau yang tertunda harus segera diselesaikan. Tingkatkan dinamika pembangunan di segala bidang. Mudah-mudahan, semua tantangan dapat diselesaikan dengan baik. Aammiiinn.

Post a Comment for "Wisata Akhir Tahun ke Bandung"